Rabu, 17 Agustus 2016

TerapiI Permainan Psikoanalisa



Ditulis oleh  @aiyaselvia
Disadur dari tulisan Richard N. Bromfield

            Sigmund Freud menempatkan dasar untuk terapi permainan psikodinamika. Hal tersebut terinspirasi dari pekerjaannya yang memikirkan pasien-pasien dewasanya sehingga memberikan baru dalam perkembangan dan pengalaman emosi anak-anak, khususnya hubungan yang dalam antara jiwa, tubuh, dan seksualitas anak (1905). Walaupun secara klinis Freud fokus pada orang dewasa, pekerjaannya berbalik terhadap pengalaman-pengalaman awal pada pasien dewasanya, membentuk tingkatan untuk langkah logis dalam memperlakukan anak-anak.

Hermine von Hug-Hellmuth, seorang guru di Vienna, menjadi orang pertama yang secara formal memberi perlakuan pada anak dengan berbicara dan bermain. Pada tahun 1920, ia menulis bahwa “kedua analisis tentang anak dan orang dewasa memiliki akhir dan objek yang sama; yaitu, perbaikan jiwa pada kesehatan dan keseimbangan yang telah mengancam melalui pengaruh dikenali dan tidak dikenali” (p.287). Pada awal mengobati pasien mudanya di rumahnya sendiri, Hug-Hellmuth memahami pengaruh keluarga dan melihat kebanyakan kesulitan yang dimiliki anak-anak berakar pada masalah orang tua mereka yang tidak dapat diselesaikan. Ia juga meyakini bahwa wawasan yang disadari bukanlah sebuah kewajiban bagi penemuan keringanan dan pertolongan anak dalam bermain.

Sebagian besar permulaan yang disebutkan dalam terapi anak berputar di sekitar Anna Freud di Vienna dan Melanie Klein di Berlin. Kedua wanita ini memegang kepercayaan yang kuat pada kekayaan dan kompleksitas masa kanak-kanak dan perkembangan, memahai penderitaan yang diketahui anak-anak, dan menilai terapi permainan sebagai maksud untuk memahami dan menyembuhkan anank.

Klein (1932/1975) melihat permainan anak dalam terapi sebagai persamaan asosiasi bebas orang dewasa dan sebagai kendaraan untuk membuat interpretasi langsung bahkan pada ketidaksadaran anak yang sangat muda. Ia secara khusus fokus pada apa yang dirasakannya sebagai pengalaman anak muda dalam keadaan tertinggal, kecemburuan, dan kemarahan.

Terapi Permainan Psikoanalisis

Metode Anna Freud (1927/1974) menitikberatkan pada menolong anak untuk memahami mengapa mereka berpikir, merasa, dan berperilaku seperti yang mereka lakukan. Ia menghargai perilaku dan pertahanan anak sebagai hal terbaik yang coba dilakukan anak untuk mengatasi kecemasan, trauma, pengalaman hidup, dan pertumbuhan mereka. Seumur hidupnya di dalam pekerjaan tidak hanya mengakui faktor-faktor seperti kesehatan anak, kondisi kehidupan, kemampuan kognitif, dan sebagainya, tetapi ia juga mempertimbangkan bimbingan orang tua dan konsultasi sekolah sebagai fungsi penting pada terapis anak. Jika Sigmund Freud adalah bapak psikoanalisis, maka Anna Freud adalah ibu terkemuka dalam terapi anak.

Konsep Dasar, Tujuan, Dan Teknik
Tujuan terapi permainan psikoanalisis itu banyak, dan termasuk menolong anak untuk mengurangi penderitaan (Ex. mengatasi kecemasan dan simtom jasmani yang berkaitan, depresi, dan memecahkan kesedihan yang menyulitkan); mengatasi trauma; menyesuaikan diri dengan kejadian-kejadian dalam kehidupan, seperti perceraian; mengatasi penyakit dan mengikuti pengobatan; menguasai ketakutan; menjadi lebih baik untuk mengikuti, belajar dan bekerja di sekolah; mengatur kemarahan dan agresi pribadi; dan sampai pada hubungan dengan ketidakmampuan belajar atau cacat fisik.

Seperti apa yang diutarakan dari teoritis klinisi lain, tujuan terapi permainan psikoanalisis kadang-kadang lebih ambisius, menginginkan untuk tidak hanya mengubah perilaku atau simtom, tetapi lebih luas, lebih dalam dan aspek yang lebih esensial dari anak serta cara dalam berhubungan dengan kehidupan dan cobaan-cobaannya. Terapi permainan psikoanalisis mungkin digunakan untuk melunakant sifat yang terlalu keras pada anak. Ini dapat membantu anak menggabungkan berbagai aspek dalam kepribadiannya atau membantunya untuk menguasai tugas perkembangan, seperti beradaptasi pada masa remaja/pubertas dan perubahan-perubahannya. Secara analisis, terapi yang diinformasikan bisa membantu melepaskan atau menjauhkan anak berhubungan lebih jauh dengan diri mereka dan orang lain. Jenis terapi ini sangat baik dalam mempertimbangkan keelastisan dan penyesuaian, membantu mengurangi sifat mudah luka psikotik pada anak dan fungsi perbatasan, khususnya dibawah tekanan. Ini bisa membantu  pertumbuhan anak yang terhambat lebih spontan, aktif, dan gembira; seorang anak yang impulsive, lebih menahan, termenung, dan bertanggung jawab; dan seorang anak yang mencintai diri sendiri, tidak mudah untuk kehilangan harga diri dan melakukan kemarahan.

Terapi permainan psikoanalisis bermaksud untuk melewati kesulitan, sehingga terbentuk perkembangan yang sehat yang dapat diakibatkan oleh trauma dari luar atau konflik dari dalam yang tidak dapat dipertahankan (neurosis). Ini juga efektif dalam membantu anak yang memiliki keterbatasan, membantu mereka berkembang, menyesuaikan diri, maupun Penerimaan diri dan sikap.

Aplikasi Klinis
Jangka pendek terapi permainan psikoanalisis nampaknya memegang kebanyakan nilai untuk tipe-tipe masalah tertentu. Ini dapat dikatakan ”baik” untuk membantu anak dengan kecemasan, depresi, dengan keterbatasan fungsi dan psikotik, seperti penyakit kronis atau ketidakmampuan belajar. Walaupun memerlukan proses, terapi psikodinamika bisa membantu anak yang kurang memiliki kelekatan dengan diri dan keluarganya. Psikoanalisis memberitahukan bahwa terapi permainan bisa menjadi suatu bentuk pengobatan yang sangat kuat. Tapi ini bisa saja suatu waktu menjadi panjang, mahal, keras, dan menyakitkan bagi keduanya (anak dan orang tua).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar