Waktu mungkin telah berlalu dan
tidak kuasa terulang, tapi bisakan cinta itu kembali? Ataukah harus berakhir
seperti marsmellow yang habis dimakan dan tidak dapat dimuntahkan untuk kembali
utuh. Sebegitu rapuhnya hati yang terkikis waktu. Menemukan tambahan hati yang
baru memelas layu melihat itu.
Tak ku rasa menyesal atau ingin
ku mengulang waktu, yang ku ingin hanya tolehan mu padaku, yang memintamu
berhenti sampai aku dapat mengapaimu. Untuk kesekian kali ku mencoba, membuat
asa menjadi letih, berpikir rasa telah hilang dalam benakmu, menjauh langkah tanpa
mampu ku raih.
Hadirmu mengisi senyum di hati,
pergimu menjadi duka yang menyisa. Beberapa putaran waktu telah kita tempuh
hanya berakhir dengan jauhmu.
Kecewaku pada diriku membuat
yang manis terasa hambar dan kepahitan menjadi-jadi, caramu mendengarkanku
masih terpajang dalam ingatan, selayaknya kau ucap perpisahan.
Duka yang kuberikan untukmu kau
hadirkan kembali di hadapku, kecewa yang kau rasa, kini ku rasa saat kau tak
ada.
Bisakah cinta itu kembali?
memperlihatkan senyumu di hadapanku memberi warna di hidupku dan menutup asa
yang pernah terasa. Bisakah cinta itu kembali? menhadirkan sosokmu u ntuk ku
gapai, gengam runduku untuk kau raih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar