By : Selvia
Vurwatie Novia
(Di padukan dari sumber lain)
Festival Yosakoi Surabaya diselenggarakan untuk memperingati perayaan
kerjasama Surabaya-Kochi Pemkot Surabaya, di Halaman Balai Kota Surabaya. Festival
ini adalah bagian dari rangkaian cross-culture
festival (CCF), Indonesia-Japang
yang rutin digelar di Surabaya.
Tarian
khas Jepang ini, harus diiringi naruko, semacam alat perkusi dari kayu.
Awalnya, naruko ini dipakai untuk mengusir burung-burung di sawah, tetapi sekarang
menjadi pelengkap tari. Selain melakukan gerakan tarian yang dinamis, penari
juga harus mengenakan kostum berupa happy atau yukata. Festival ini juga akan
memberikan poin lebih banyak, jika kostum tim tampil seunik mungkin.
Untuk Tari Yosakoi diikuti 37
peserta dari Surabaya dan luar kota seperti Mojokerto, Jombang, Jogjakarta dan
beberapa daerah lainnya. Masing-masing tim menampilkan kebolehannya. Disebut tim karena festival yosakoi ini tampil dengan
penari massal. Berbagai macam formasi tarian dipertontonkan. Festival ini makin
menarik karena puluhan delegasi dari Kochi juga langsung menonton. Rombongan
ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Kochi Seiya Okazaki.
Yosakoi adalah tarian massal dari
negeri sakura. Yosakoi berasal dari kata yoru sa koi, artinya datanglah malam
ini. Biasanya di Jepang tarian ini diselenggarakan pada Agustus. Ketika menari,
kedua belah tangan penari membunyikan perkusi dari kayu yang disebut naruko. Tarian
massal ini sangat digemari di negara asalnya.
“Tapi ini hanyalah sebagian dari CCF,
masih ada beberapa agenda lain yang ditampilkan dalam CCF yang diikuti oleh
beberapa seniman asal mancanegara ini.” Seniman asing itu di antaranya berasal
dari China, Korea, Myanmar, Jepang, Venezuela, Singapura dan Argentina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar