Ditulis oleh @aiyaselvia
Disadur dari tulisan Richard
N. Bromfield
Sigmund Freud menempatkan dasar untuk terapi permainan psikodinamika. Hal tersebut
terinspirasi dari pekerjaannya yang memikirkan pasien-pasien dewasanya sehingga
memberikan baru dalam perkembangan dan pengalaman emosi anak-anak, khususnya hubungan
yang dalam antara jiwa, tubuh, dan seksualitas anak (1905). Walaupun secara
klinis Freud fokus pada orang dewasa, pekerjaannya berbalik terhadap
pengalaman-pengalaman awal pada pasien dewasanya, membentuk tingkatan untuk
langkah logis dalam memperlakukan anak-anak.
Hermine von Hug-Hellmuth, seorang
guru di Vienna, menjadi orang pertama yang secara formal memberi perlakuan pada
anak dengan berbicara dan bermain. Pada tahun 1920, ia menulis bahwa “kedua
analisis tentang anak dan orang dewasa memiliki akhir dan objek yang sama;
yaitu, perbaikan jiwa pada kesehatan dan keseimbangan yang telah mengancam
melalui pengaruh dikenali dan tidak dikenali” (p.287). Pada awal mengobati
pasien mudanya di rumahnya sendiri, Hug-Hellmuth memahami pengaruh keluarga dan
melihat kebanyakan kesulitan yang dimiliki anak-anak berakar pada masalah orang
tua mereka yang tidak dapat diselesaikan. Ia juga meyakini bahwa wawasan yang
disadari bukanlah sebuah kewajiban bagi penemuan keringanan dan pertolongan
anak dalam bermain.
Sebagian besar permulaan yang
disebutkan dalam terapi anak berputar di sekitar Anna Freud di Vienna dan
Melanie Klein di Berlin. Kedua wanita ini memegang kepercayaan yang kuat pada
kekayaan dan kompleksitas masa kanak-kanak dan perkembangan, memahai penderitaan
yang diketahui anak-anak, dan menilai terapi permainan sebagai maksud untuk
memahami dan menyembuhkan anank.
Klein (1932/1975) melihat
permainan anak dalam terapi sebagai persamaan asosiasi bebas orang dewasa dan
sebagai kendaraan untuk membuat interpretasi langsung bahkan pada
ketidaksadaran anak yang sangat muda. Ia secara khusus fokus pada apa yang
dirasakannya sebagai pengalaman anak muda dalam keadaan tertinggal,
kecemburuan, dan kemarahan.
Terapi Permainan Psikoanalisis
Metode Anna
Freud (1927/1974) menitikberatkan pada menolong anak untuk memahami mengapa
mereka berpikir, merasa, dan berperilaku seperti yang mereka lakukan. Ia
menghargai perilaku dan pertahanan anak sebagai hal terbaik yang coba dilakukan
anak untuk mengatasi kecemasan, trauma, pengalaman hidup, dan pertumbuhan
mereka. Seumur hidupnya di dalam pekerjaan tidak hanya mengakui faktor-faktor
seperti kesehatan anak, kondisi kehidupan, kemampuan kognitif, dan sebagainya,
tetapi ia juga mempertimbangkan bimbingan orang tua dan konsultasi sekolah
sebagai fungsi penting pada terapis anak. Jika Sigmund Freud adalah bapak
psikoanalisis, maka Anna Freud adalah ibu terkemuka dalam terapi anak.
Konsep Dasar, Tujuan, Dan
Teknik
Tujuan terapi
permainan psikoanalisis itu banyak, dan termasuk menolong anak untuk mengurangi
penderitaan (Ex. mengatasi kecemasan dan simtom jasmani yang berkaitan,
depresi, dan memecahkan kesedihan yang menyulitkan); mengatasi trauma;
menyesuaikan diri dengan kejadian-kejadian dalam kehidupan, seperti perceraian;
mengatasi penyakit dan mengikuti pengobatan; menguasai ketakutan; menjadi lebih
baik untuk mengikuti, belajar dan bekerja di sekolah; mengatur kemarahan dan
agresi pribadi; dan sampai pada hubungan dengan ketidakmampuan belajar atau
cacat fisik.
Seperti apa
yang diutarakan dari teoritis klinisi lain, tujuan terapi permainan psikoanalisis
kadang-kadang lebih ambisius, menginginkan untuk tidak hanya mengubah perilaku
atau simtom, tetapi lebih luas, lebih dalam dan aspek yang lebih esensial dari
anak serta cara dalam berhubungan dengan kehidupan dan cobaan-cobaannya. Terapi
permainan psikoanalisis mungkin digunakan untuk melunakant sifat yang terlalu keras
pada anak. Ini dapat membantu anak menggabungkan berbagai aspek dalam
kepribadiannya atau membantunya untuk menguasai tugas perkembangan, seperti
beradaptasi pada masa remaja/pubertas dan perubahan-perubahannya. Secara
analisis, terapi yang diinformasikan bisa membantu melepaskan atau menjauhkan
anak berhubungan lebih jauh dengan diri mereka dan orang lain. Jenis terapi ini
sangat baik dalam mempertimbangkan keelastisan dan penyesuaian, membantu
mengurangi sifat mudah luka psikotik pada anak dan fungsi perbatasan, khususnya
dibawah tekanan. Ini bisa membantu
pertumbuhan anak yang terhambat lebih spontan, aktif, dan gembira;
seorang anak yang impulsive, lebih menahan, termenung, dan bertanggung jawab;
dan seorang anak yang mencintai diri sendiri, tidak mudah untuk kehilangan
harga diri dan melakukan kemarahan.
Terapi permainan
psikoanalisis bermaksud untuk melewati kesulitan, sehingga terbentuk
perkembangan yang sehat yang dapat diakibatkan oleh trauma dari luar atau
konflik dari dalam yang tidak dapat dipertahankan (neurosis). Ini juga efektif
dalam membantu anak yang memiliki keterbatasan, membantu mereka berkembang, menyesuaikan
diri, maupun Penerimaan diri dan sikap.
Aplikasi Klinis
Jangka pendek terapi permainan psikoanalisis
nampaknya memegang kebanyakan nilai untuk tipe-tipe masalah tertentu. Ini dapat
dikatakan ”baik” untuk membantu anak dengan kecemasan, depresi, dengan
keterbatasan fungsi dan psikotik, seperti penyakit kronis atau ketidakmampuan
belajar. Walaupun memerlukan proses, terapi psikodinamika bisa membantu anak
yang kurang memiliki kelekatan dengan diri dan keluarganya. Psikoanalisis memberitahukan bahwa terapi
permainan bisa menjadi suatu bentuk pengobatan yang sangat kuat. Tapi ini bisa
saja suatu waktu menjadi panjang, mahal, keras, dan menyakitkan bagi keduanya
(anak dan orang tua).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar