Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Einstein mengemukakan teori
relativitas dan
juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika
kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya
tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika
Teoretis". Setelah teori relativitas
umum dirumuskan,
Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi
seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua
ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer.
Wajahnya merupakan salah satu yang
paling dikenal di seluruh dunia.
Einstein lahir di Jerman.
Keluarga mereka keturunan Yahudi.
Ayahnya seorang
penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, Einstein disekolahkan di sekolah Katolik. Ia dianggap sebagai pelajar yang lambat,
kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Pendapat
lain yang berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya yang
menyebutkan dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan
dengan autisme.
Pada umur lima tahun, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa
sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas
tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang
paling menggugah dalam hidupnya. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ketertarikannya terhadap dunia intelek pada
masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja di dukung oleh
kedua pamannya yang
membantu memberikan usulan dan buku
tentang sains dan matematika padanya.
Masa kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische
Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah
sebuah langkah mundur, ia dikirim keluarganya ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah
menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896.
Setelah lulus Diploma Einstein
tidak mendapatkan pekerjaan sebagai pengajar, akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai asisten
teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss berkat Ayah temannya. Di sana, Einstein menilai aplikasi
paten penemu untuk alat yang memerlukan pengetahuan
fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan
penjelasan yang buruk, Einstein kadang-kadang membetulkan desain mereka dan
juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.
Pada tahun 1905 Einstein
menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang
dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga
thesis itu (tentang gerak
Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang
mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih
tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah
sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori
kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein
dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil
menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa
dekade.
Di artikel pertamanya pada tahun 1905 bernama "On the
Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles
Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan
Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan
bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa
dekade setelah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar
pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial.
Sebelum ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguna,
tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom itu
benar-benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan
atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya
dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm
Ostwald, seorang
pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold
Sommerfeld bahwa ia telah
berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brown.
Refrensi :
Biographiq. (2008). Albert Enstein the Man Behind the Teories. Germany : Figuarian
Publising.
Max Jammer. (2011). Einstein
and Religion: Physics and Theology. UK : Princeton
University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar