Oleh
: @aiyaselvia
Alam semesta
ialah misteri Tuhan yang sulit terungkap walaupun di jaman modern sekarang.
Banyak tokoh dan ilmuan yang berusaha mengungkap semesta dengan pendekatan
teoritis dan penelitian yang berulang, namun semesta tetap merujuk pada
kekuatan Tuhan dan rahasia alam. Para ilmuwan melakukan
percobaan untuk menguji teori mereka setidaknya, itulah versi ideologis tentang
apa yang terjadi. Dalam prakteknya, prasangka
teoritis tentang bagaimana alam semesta
seharusnya berfungsi, hanya
didapatkan melalui observasi.
Ada banyak contoh tokoh Yunani, termasuk Plato, yang bersikeras bahwa alam semesta
ini ditandai dengan tatanan kosmik
dan harmoni matematika. Seperti ilmu pengetahuan modern, Pythagoras
dan pengikutnya berkeyakinan bahwa matematika adalah kunci untuk memahami alam semesta, meskipun mereka juga berusaha menguak rahasia di balik angka yang memberi mereka makna tersembunyi (Patricia, 2009).
Dalam Pythagoras, pendekatan ini disebut kuantitatif, alam semesta miliki pencarian spiritual untuk perbaikan diri, tetapi juga ditandai ilmu rasional dengan banyak teori terkenal seperti Newton dan Galileo,
yang membayangkan kosmos sebagai buku besar,
yang telah ditulis oleh
Tuhan dalam bahasa
matematika dengan lingkaran malaikat, dan bentuk geometris
lainnya. Pythagoras yang mencari hubungan mistis
angka, memperpanjang matematika awal masuk ke dalam alam semesta, mencoba untuk membangun rasio harmonik untuk jarak antara planet-planet.
Aliansi Yunani ini
disebut astronomi dan aritmatika, semua hal ini masih berlaku di seluruh Eropa pada abad ketujuh belas
lalu.
Aristoteles memiliki sedikit kesabaran dalam
memahami angka khusus dan
matematika kosmik Pythagoras, namun ia adalah seorang astronom teoretis yang mengandalkan kekuatan
meskipun ia dikenal unggul pada pengamatan yang
akurat. Aristoteles menolak pendekatan
matematika Pythagoras dan plato, Aristoteles
membagi alam semesta menjadi dua zona yang jelas batas-batasnya dengan sifat mencolok yang relatif kecil.
Pada akhirnya semesta tetaplah menjadi
bagian yang sulit untuk dipecahkan. Berbagai penelitian terbaru berusaha
memecahkan misteri semesta dengan pendekatan dan teknologi yang mutahir. Alam semesta
tetalah menjadi rahasia Tuhan yang sulit diungkap dan menjadi bagian dari
kehidupan. Semesta telah mewarnai kehidupan manusia sejak awal munculnya
manusia. Satu poin yang didapat bahwa dunia tampaknya sebagai proses kosmik tunggal di mana
ada dan muncul, yang berjalan pada tatanan yang lebih tinggi.
Refrensi :
Artigas, Mariano. (2001). The Mind of the Universe: Understanding
Science and Religion. Pennsylvania USA :
Templetion Foundation Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar