Sabtu, 06 April 2013

PILIHAN


Semakin aku dekati semakin kuat aku ditarik menjauh…
Seperti medan magnet yang saling tolak menolak bukan karena persamaan
, namun karena perbedaan
Aku tak pernah
benar-benar ingin menjadi berbeda, tetapi hatiku memilih pilihan berbeda.
Kita tak bisa dan takkan pernah bisa menjadi sama...
karena i
nilah aku sebagaimana adanya diriku…
Aku tahu cawan yang kalian
miliki berisi madu manis namun  pilihanku  cawan yang berisi coklat pahit…

Aku tah­­­­­­u…
Aku sadar sesadar sadarnya…
Jalan yang kupilih itu terjal…
Aku mungkin takkan berada di tempat tinggi di gedung-gedung pencakar langit atau duduk di deretan kursi-kursi mewah...
Aku hanya akan menjadi seorang pelayan yang harus merendahkan diri serendah-rendahnya.
Aku akan dicerca, dihina, diejek ataupun dikucilkan…
Aku tahu, ketika aku me
ngabaikan cawanmu,
aku tidak akankan lagi bisa, menikmati tetesan madu yang manis…

Aku tahu…
Setelah aku melangkah aku akan
berbeda hanya karena sebuah pilihan...
Namun pernahkah kalian mencoba bertanya kenapa aku berbeda?
Karena aku tak mau menjadi seperti kalian!
Hidup, mati, lalu dilupakan

Apa artinya?

Hidupku begitu berarti untuk sekedar disia-siakan.
Aku mungkin tidak akan menjadi apa-apa tetapi lihatlah apa yang akan kujadikan!

Semua mata yang meremehkan, semua kata yang merendahkah akan
melihat dan tercengang