Jumat, 08 Desember 2017

Keseruan di Universal Studio Singapore



Sekedar Sharing pengalaman buat sahabat yang barangkali dalam waktu dekat ini ingin pergi bermain ke Universal Studio Singapore  ^_^

Ditulis oleh : @aiyaselvia
              Berangkat dari La Ming Hotel sekitar jam 08.00am dan tidak langsung ke Universal Studio Singapore (USS) tapi mampir dulu Marina Bay jaraknya relatif dekat dengan USS, maklum USS baru di buka jam 10am. Setelah dari Marina Bay tibalah waktunya ke USS. Kami menempuh perjalanan kembali ke stasiun MRT dan berhenti di salah satu stasiun lainnya, kemudian menempuh perjalanan kembali dengan mengunakan city bus yang langsung menuju lokasi USS dengan tarif $2. Dari pemberhentian bis, kami hanya berjalan sekitar 5 menit dan langsung masuk khawasan USS yang diatasnya ada tempat Kasino. 

              Kesan pertama yang saya tangkap ketika telah masuk USS adalah “wow this is amazing” wahananya cukup ekstrim tapi terlihat fun dan menantang adrenalin. “Bisa gag ya nyoba semua wahananya” cuma itu yang terpikir. Jadi di USS kita akan  menemukan 6 town yang berbeda-beda mulai dari bagunan, desain, musik, kostum, mercendise, restoran, termasuk wahana-wahananya. Nah kelima town tersebut yaitu Hollywood, New York, Madagaskar, Ancient Egypt, Sci-Fi City (negeri robotik), Far-Far Away (negeri Imajinasi) dan The Lost World (negerinya pada Dinosaurus). Oh ya di setiap town juga ada Giant Charakcther yang lucu untuk berphoto bersama. Untuk wahananya sendiri cukup banyak, yang sedihnya tidak semua wahana sempat dicoba.

           Town pertama yang kami lewati adalah Hollywood, betul-betul seperti replika Hollywood deh. Sebisa mungkin kami berusaha mencoba wahana yang ada di sini walaupun tetap ngantri karena membeli tiket regular bukan premium. Toko mercendise di town ini juga menyediakan karakter lucu yang sayang dilewatkan. Town selanjutnya adalah Madagaskar a beautiful place, wahananya sih terkesan biasa aja tapi bikin merinding jika melihatnya sehingga kami tidak berani untuk mencoba, “sayang ya haha”. 

           Beralih ke Far-Far Away kami di suguhkan dengan Shreek and family yang bikin penasaran. Menginjak The Lost World “I just wanna say waww” setiap wahana permainan betul-betul dikemas secara apik dan professional, nuansa hutan dengan pohon-pohon yang cukup besar, ditambah suara deguman air jadi benar-benar serasa di hutan sungguhan. Menuju ke Ancient Egypt kami terasa berpetualang di Mesir dengan balutan musik khas Timur Tengah. Bangunannya menyerupai Mesir kono dan entah kenapa hawa yang kami rasakan juga agak panas dari town sebelumnya. So excited untuk mencoba wahana di sini terutama berfoto di sepanjangan area town ini. 

              Next yaitu Sci-Fi City, pada awalnya aku agak meragukan town ini, nuansa bangunannya terlihat abstrak tanpa ada yang istimewa dan didominasi warna putih. Wahana pertama yang dicoba di town ini adalah Transformer, and you know ketika mencoba wahananya terasa seperti di dunia Transformer sunguhan dimana kita seolah-olah ikut andil dalam petualangannya. Efeknya 3Dnya terasa nyata, dari gerakan terjatuh, menghindar, menaiki gedung, melewati lorong, percikan air bahkan semburan api di wajah semuanya terasa nyata. Saat menaiki wahana ini antara teriak atau kagum tepatnya and “yes this is my favorite , like it”.

               Town yang terakhir adalah New York, di town ini kami menyaksikan pertunjukan Breakdance di jalanan replika New York, pertunjukannya tidak terlalu lama tapi mampu menyedot animo pengunjung untuk menyaksikannya, pertunjukannya juga atraktif dan fun dengan melibatkan beberapa pengunjung dari berbagai belahan dunia. Setelah selesai mejelajahi semua town dan mencoba beberapa wahana terakhir, kami membeli beberapa mercendise untuk dibawa pulang tidak lupa juga take a pict mumpung masih di USS. 

           Setelah puas bermain di USS, saat pulang kami tidak mengunakan MRT lagi. kami mengunakan Monorel dengan tarif $4 kemuju khawasan Sentosa Island, untuk istirahat dan kembali berpetualang besoknya.

Map Universal Studio Singapore

Rabu, 06 Desember 2017

Short Trip to Kuala Lumpur


Sekedar Sharing pengalaman buat sahabat yang barangkali dalam waktu dekat ini ingin berlibur ke Singapura atau berencana liburan ke sana, saya juga menyertakan budged biaya yang saya habiskan selama di Kuala Lumpur di akhir tulisan ini ^_^
ditulis oleh : @aiyaselvia  

            Dari Hotel di Singapura kami berjalan menuju menuju stasiun MRT Aljuned. Kemudian transit ke City Hall menuju ke Dhobi Gout, kemudian transit lagi menuju Little India. Dari Little India kami berjalan kaki sekitar 5 menit ke halte bis yang mengantarkan kami ke terminal Singapore dengan tarif $2. kemudian dari terminal Singapore kami kembali menaiki bus kearah Woodlands dengan tarif $3,3. Nah di Woodlands kami melakukan pemeriksaan imigrasi.

        Setelah selesai pemeriksaan imigrasi dan dinyatakan legal memasuki khawasan Malaysia, kami mencari bis yang akan mengantarkan kami ke Kuala Lumpur. Sayangnya tidak ada bis yang mau mengantarkan kami karena sudah cukup malam dan loket pembelian tiket sudah tutup. Akhirnya kami memutuskan untuk menaiki bis khusus pekerja untuk menuju ke Larkin terminal dengan tarif RM.2. Sesampainya di Larkin terminal kami kambali tidak mendapatkan bis yang kosong untuk menuju Kuala Lumpur, sehingga akhirnya kami menyewa sebuah mobil yang mengantarkan kami menuju Kuala Lumpur dengan tarif RM.350. “fuh… benar-benar perjalanan yang melelahkan”, tapi ya dinikmati saja toh hitung-hitung pengalaman, bolak-balik tidak mendapatkan bis.

Masjid Negara Malaysia
              Perjalanan pertama kami di Kuala Lumpur adalah Masjid Negara Malaysia. Masjidnya cukup besar namun tidak sebesar Masjid Istiqlal. Masjidnya bersih sekali dengan penataan yang bagus, dan terkesan lebih luas dari masjid Istiqlal, banyak kolam-kolam kecil di beberapa tempat sekitar masjid. Para pengurus masjidnya juga ramah dan friendly, mereka tidak segan menyapa ataupun sekedar tersenyun kecil. Puas berkeliling Masjid Negara Malaysia, sekitar jam 08.30am kami keluar khawasan masjid untuk menunggu Grab Car menuju KLCC. Selama menunggu Grab Car, kami mmbeli jajanan pinggur jalan di sekitaran masjid, dengan harga jajanan mulai dari RM.2. dan harga minuman mulai dari RM.4.

           Sekitar 15 menit dengan Grab Car kami sampai di KLCC. Kalau bisa di bilang sih KLCC itu seperti mall yang cukup besar. Banyak brand terkenal luar yang tidak ada di Indonesia, dan lagi-lagi sedang ada black friday sehingga harganya lebih murah, bahkan ada beberapa produk dari brand ternama yang lebih murah dari yang dijual di Indonesia. Selesai shopping di KLCC kami menuju Petronas Twin Tower untuk mengkukuhkan ke absahan kami di Kuala Lumpur (ini alay). Dari KLCC kami berjalan sekitar 10 menit dan sampailah kami ke Petronas Twin Tower. So wonderfull disana kami berjalan-jalan sebentar dan berfoto.

          Selesai menelusuri khawasan Twin Tower kami langsung menuju ke Chinatown atau lebih dikenal dengan Petaling Street mengunakan taxi dengan tarif RM.39. Saat kami ke Kuala Lumpur kebetulan cuaca siang itu kurang bersahabat. Sehingga kami berteduh sambil makan siang di sebuah rumah makan halal dekat khawasan Petaling Street (Chinatown). Rata-rata harga makanan disana mulai dari RM.2,5 dan harga air mineral mulai dari RM.2. Setelah hujan agak reda barulah kami menuju Petaling Street (Chinatown).

           Petaling Street (Chinatown) merupakan pusat jualan warga Cina di Kuala Lumpur. yang banyak menggelar barang-barang jualan mereka untuk dijual di sepanjang jalan tersebut. sekilas mirip Bugis Street di Singapura sih, seperti pasar tradisional dengan harga yang murah-meriah. Di khawasan tersebut terasa cukup kental suasana tradisinya terutama sekali di waktu malam hari. Petaling Street (Chinatown) banyak menjual segala macam barang yang berbau etnik Chinese, di tempat ini juga banyak merchandise, souvenir dan oleh-oleh yang dengan harga yang cukup murah harga mulai dari RM.2,5. "Oh ia, pengalaman berbelanja di sini, jangan terpaku pada satu harga dan harus pandai menawar. Setidaknya itulah yang kami alami, yang seharusnya bisa mendapatkan harga lebih murah di penjual lainnya".

           Setelah puas berbelanja di Petaling Street (Chinatown). Kami berjalan sekitar 5 menit menuju Mydin pusat penjualan snack dan coklat di khawasan tersebut. Sebelumnya kami menyewa loker terlebih dahulu dengan tarif RM.4, karena tidak boleh membawa tas saat berbelanja. Harga barang disana cukup murah mulai dari RM.3. Disana cukup banyak snack coklat dari brand terkenal yang belum ada di jual di Indonesia. Berbelanja di sana lumaian banyak pilihan, jadi siap-siap binggung dan merogoh kantong dalam dan harus kuat berdesak-desakan karena banyak pengunjung dan antrian panjang di kasir.

            Setelah selesai membeli beberapa coklat di Mydin kami kembali berjalan kaki sekitar 5 menit ke halte bis yang menuju ke TBS (Terminal Bersepadu Selatan) dengan tarif RM.2. Dari TBS (Terminal Bersepadu Selatan) kami membeli tiket menuju Singapura dengan tarif RM.44. Sekitar 50 menit kami menunggu keberangkatan bis, karena adanya keterlambatan (delay). Akhirnya beberapa teman memutuskan untuk makan malam di salah satu rumah makan disana, sedangkan yang lainnya menunggu dan hanya makan hamburger untuk makan malam. Tanpa terencana bis yang akan mengantarkan kami ke Singapura akhirnya tiba, kami sempat panik menelpon beberapa teman kami yang makan malam, dan meminta supir bis untuk menunggu sebentar sementara kami mencari teman kami yang lain. Awalnya supir menolak untuk menunggu, tapi karena kami meyakinkan hanya sebentar, ia akhirnya memarkirkan bisnya menjauh dari pintu keberangkatan dan berhenti di sana. Syukurlah teman kami tidak sampai ketingalan bis menuju Singapura.

             Bis yang kami tumpangi menuju Singapura kali ini cukup nyaman dan memiliki tempat duduk yang luas dan agak hangat. Terdapat bantalan kaki dengan kemiringan kursi yang menyerupai tempat tidur, lampu bis juga dibuat seredup mungkin, sehingga sangat nyaman untuk tidur di perjalanan. Di perjalanan kami sempat berpindah bis ketika melewati pemeriksaan Imigrasi yang kemudian langsung menuju pusat kota Singapura.


Total pengeluaran liburan di Kuala Lumpur
Tiket Bis                              : RM.44 (tarif normal)
Hotel                                    : RM.101 (dibagi 5 only RM.21)
SIM Card                             : RM.7
Sewa Mobil                         : RM.470 (dibagi 7 only RM.68)
Sewa Loker                         : RM.4
Makan & Minum                 : RM.37
Transportasi                        : RM.57
(Taxi dan Taxi Online)     
Oleh-oleh                            : (relatif)
Total RM.238

Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Seluruh perjalanan dilakukan tanggal 22- 25 November 
Nilai tukar IDR ke SGD pada bulan November 2017 RP. 3.293